BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi
dari komonitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan
lingkunganya dimana terjadi antar hubungan .disini tidak hanya mencakup
serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja , tetapi juga segala macam bentuk
materi yang melakukan siklus dalam system itu serta energi yang menjadi sumber
kekuatan. Untuk mendapatkan energy dan materi yang diperlukan untuk hidupnya
semua komonitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen
memelukan energy, cahaya,oksigen, air dan garam –garam yang semuaya diambil
dari lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari
ekosistem air, darat, maupun buatan diantara nya ekosistem laut,pantai,sungan,hutan,mangrupe,gunung
dan lain lain Salah satu ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau
yang biasa disebut gurun.
Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu
kurang dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di
malam hari, dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada
juga gurun yang sangat dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi
di wilayah Asia.
Bioma gurun ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah
suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah
hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat
signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini
banyak kita temui di benua Afrika.
Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa tidak mungkin
ada kehidupan dengan kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya
hanya flora dan fauna yang mampu bertahan dengan temperature yang sangat panas
di siang hari dan sangat dingin di malam hari seperti, kaktus dan unta. Nah hal inilah yang memlatar belakangi kami
untuk membuat makalah tentang Bioma Gurun beserta ragam makhluk yang ada di
dalamnya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.
B. Perumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah nya sebagai berikut :
a.
Apa
yang dimaksud dengan gurun ?
b.
Bagaimana ciri-ciri gurun ?
c.
Bagaimana proses terjadinya gurun ?
d.
Apa saja jenis-jenis gurun di dunia ?
e.
Apa saja komponen abiotik dan biotik dalam gurun ?
f.
Bagaimana fungsi gurun terhadap kehidupan ?
g.
Apa dampak negatif gurun bagi kehidupan ?
h.
Bagaimana dampak gurun apabila di eksploitasi secara
besar-besaran ?
C. Tujuan
Tujuan
dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir adalah :
1.
Mengetahui lebih jelas apa yang dimaksud tentang ekosistem pada gurun pasir beserta
makhluk hidupnya.
2.
Memahami karakteristik gurun dan jenis ekositemnya.
3.
Mengetahui bagaimana mahluk hidup berinteraksi di gurun pasir.
D.
Manfaat
Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan
kepada para pembaca bisa bermanfaat
untuk:memperoleh sekaligus menyerap informasi,mengenai seluk beluk bioma
gurun beserta keanekaragaman yang berada di bioma gurun tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Gurun
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai padang luas yg tandus, atau
padang pasir.
Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup.Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah.Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir dan permukaan berbatumerupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Bukit pasir disebut juga erg.
Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup.Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah.Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir dan permukaan berbatumerupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Bukit pasir disebut juga erg.
2.2
Ciri – ciri atau Karakteristik
Gurun
Ciri atau
karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya,
iklim, curah hujan dan cuacanya.
2.2.1 Posisi geografis
Ekosistem ini paling
luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika
hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara,
gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan
b. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.)
c. Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
d. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan
b. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.)
c. Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
d. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.
2.2.2 Iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40 C – sekitar Jun-Jul) , Panas Sekali (41 – 50 C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20 C – sekitar Nop).
Ciri-ciri :
a. Iklim panas dan kering sepanjang tahun.
b. Penternakan nomad dijalankan.
c. Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air.
d. Hujan tahunan kurang daripada 250mm.
e. Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40 C – sekitar Jun-Jul) , Panas Sekali (41 – 50 C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20 C – sekitar Nop).
Ciri-ciri :
a. Iklim panas dan kering sepanjang tahun.
b. Penternakan nomad dijalankan.
c. Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air.
d. Hujan tahunan kurang daripada 250mm.
e. Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C
2.2.3 Curah Hujan
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun.
Ciri-ciri :
a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
e. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun.
Ciri-ciri :
a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
e. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
2.2.4 Cuaca di Gurun Pasir
Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan curah hujan yang sangat rendah (<25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah beriklim Arid (kering). Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat rendah.
Sudah disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air diudara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah (kawasan) tertentu.Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25 mm/tahun.
Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi.
Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan curah hujan yang sangat rendah (<25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah beriklim Arid (kering). Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat rendah.
Sudah disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air diudara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah (kawasan) tertentu.Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25 mm/tahun.
Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi.
2.3
Proses Terjadinya Gurun
Berdasarkan proses
terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang
terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak
di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.
2.4
Jenis-jenis Gurun dan Persebarannya
Perlu diketahui, bahwa tidak
semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin seperti gurun gobi.
Gurun panas terutama pada
sabuk yang melingkari bumi di sekitar 23,5 derajat lintang utara dan selatan.
Udara yang naik di equator panas dan lembab tetapi ketika bergerak ke utara dan
selatan airnya jatuh di hutan hujan tropis. Di sabuk gurun, udara yang turun
bersifat kering dan panas. Ada tiga keadaan yang mencegah angin lokal membawa
hujan. Keadaan ini dapat membentuk tiga jenis gurun, yaitu ;
a.
Gurun pesisir,terdapat di dekat laut, tempat arus samudra
dingin membasahi pantai. Air yang dingin membuat udara turun. Iklim di gurun
pesisir sangat kering.
b.
Gurun bayangan hujan, terletak di pedalaman gurun. Gurun
bayangan hujan terbentuk disisi yang terlindungi oleh rangkaian gunung. Ketika
udara naik ke atas lereng disisi lain, maka hujan turun. Hanya udar kering yang
berhembus diatas daratan. Di gurun bayangan hujan terdapat
·
Mesa, yaitu bukit berpuncak datar
·
But, yaitu puncak batuan keras yang tersisa setelah tanah
sekitarnya erosi.
·
Wadi, yaitu dasar sungai yang kering.
c.
Gurun kontinental, terletak di pedalaman. Pada gurun
kontinental terdapat Danau Temporer, oasis , dan bukit pasir. Oasis terbentuk
jika batuan tanah dekat permukaan, maka semua air dalam pasir terkumpul
membentuk bercak bercak tanah. Bercak – bercak tanah ini dapat ditumbuhi
vegetasi. Oasis adalah daerah subur di gurun.
Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang
pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua
berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
·
Berdasarkan curah hujan dan
tingkat kekeringannya.
1.
Gurun
sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada hujan.
Contohnya: gurun Thar, India.
2.
Gurun
kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250mm\tahun.
Contohnya: gurun Agatsya
Malai,India.
3.
Gurun
setengah kering, yaitu gurun yang curah hujannya antara 250mm-500mm/tahun.
Contohnya:gurun
Oregon Timur,di Amerika Serikat.
·
Berdasarkan lintang dan lokasi
keberadaannya.
Berdasarkan lintang
dan lokasi keberadaannya gurun dibagi menjadi 4 macam,yaitu Gurun Kutub, Gurun
Subtropis, Gurun Musim dingin dan Gurun Pantai Dingin
Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
NO
|
NAMA
|
TIPE GURUN
|
LUAS
|
LOKASI
|
1.
|
Antartika
|
Kutub
|
14.2
juta km2
|
Antartika
|
2.
|
Arctic
|
Kutub
|
13.9
juta km2
|
Alaska
,Kanada, Greenlaend,Iceland, Norwegia, Swedia, Finlandia, Russia
|
3.
|
Sahara
|
Subtropis
|
9
juta km2
|
Afrika
Utara
|
4.
|
Arabia
|
Subtropis
|
2.6
juta km2
|
Semenajung
Arab
|
5.
|
Gob
|
Musim
Dingin
|
129.5000
km2
|
Cina
dan Mongolia
|
6.
|
Patagonian
|
Musim
Dingin
|
673.400
km2
|
Argentina
|
7.
|
Great
Victoria
|
Subtropis
|
647.500
km2
|
Australia
|
8.
|
Kalahari
|
Subtropis
|
569.800
km2
|
AfrikaSelatan,
Botswana, Namibia
|
9.
|
Great
Basin
|
Musim
Dingin
|
492.100
km2
|
Amerika
Serikat
|
10.
|
Thar
|
Subtropis
|
453.250
km2
|
India,
Pakistan
|
11.
|
Chihuahuan
|
Subtropis
|
453.250
km2
|
Mexicio
|
12.
|
Great
Sandy
|
Subtropis
|
388.
500 km2
|
Australia
|
13.
|
Kara-Kum
|
Musim
Dingin
|
349.
650 km2
|
Uzbekistan,
Turkmenistan
|
14.
|
Dataran
Tinggi Colorado
|
Musim
Dingin
|
336.700
km2
|
Amerika
Serikat
|
15.
|
Gibson
|
Subtropis
|
310.800
km2
|
Australia
|
16.
|
Sonora
|
Subtropis
|
310.800
km2
|
Amerika
Serikat, Mexico
|
17.
|
Taklamakan
|
Musim
Dingin
|
27.195
km2
|
Cina
|
18.
|
Iranian
|
Musim
Dingin
|
259.000
km2
|
Iran
|
19.
|
Simpson
|
Subtropis
|
145.040
km2
|
Australia
|
20.
|
Mojave
|
Subtropis
|
139.860
km2
|
Amerika
Serikat
|
21.
|
Atacama
|
Pantai
dingin
|
139.860
km2
|
Chile
|
22.
|
Namibia
|
Pantai
dingin
|
33.670
km2
|
Angola,
Namibia, Afrika Selatan
|
2.5 Komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem gurun
2.5.1. Komponen Abiotik
Pada Gurun Pasir
Lingkungan
abiotik adalah komponen mati atau tak hidup,yang ikut mendukung keseimbangan
ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi : suhu,tanah, pasir,
batu, Cahaya matahari, Angin maupun air.
a. Suhu
Suhu
lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena
pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme untuk
mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal suatu organisme sesungguhnya
dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya da sebagian besar
organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat
diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang hidup pada suhu
ekstrim adalah kaktus.
b. Batu dan Tanah
Struktur
fisik, ph dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu penyebab
timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem
teristrial yang sering kita lihat.
c. Angin
Angin
memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya
panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di
organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju
transpirasi pada tumbuhan.
d. Air
Sifat sifat air yang unik
berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air sangat penting bagi
lingkungannya tetapi ketersediaannya berfariasi secara dramatis diberbagai
habitat.
2.5.2 Komponen Biotik pada Gurun Pasir
Komponen
biotic pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :
1. Produsen
Semua
organisme berhijau daun ( berkloropil ) tergolong produsen, karena memiliki
klorofil,produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan
pertolongan cahaya.Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang akan
diubah menjadi zat organic, yaitu gula ( C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya
diubah menjadi amilium ( Pati ). Dengan proses sebagai berikut :
6CO₂
+ 6H₂O Cahaya C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂
Kloropil
Karena mampu
memproduki makana sendiri tumbuhan sebagai produsen sehingga produsen pada
ekosistem gurun pasir yaitu
Ø Kaktus
Kaktus
adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di
daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus
memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air
dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus
juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi
penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang
lama tanpa air.
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Ø
Flora Lainnya
Hampir
tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan. Tumbuhan yang tumbuh
adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
2. Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir
yaitu makhluk hidup yang tidak bisa / mampu meproduksi makanan nya sendiri
karena zat organik yang diperlukan berasal dari produsen atau hewan lain.
Herbivor merupaka hewan pemakan tumbuhan pada padang pasir hewan herbivore
yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan pemakan danging pada gurun
pasir yaitu Srigala Gurun, ular, kadal dan lain – lain.
Ø Unta
atau Onta
Unta
atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu
berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus
bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika
Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.
Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.
Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.
Ø Ular
Ular
berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke
dalam pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini
menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu
meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular
terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja. Dengan cara ini,
ular berbaring sambil menunggu, memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti ini
dapat menimbulkan risiko bagi mata ular, karena mata ini tetap berada di luar,
di tempat yang dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena
mata ular dirancang khusus, risiko tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular
berbisa ini terlindung dari gangguan pasir karena memiliki “kaca mata” luar
yang terbuat dari sisik yang tembus pandang.
Ø Serigala
Gurun
Penghuni
gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala terkecil,
memiliki telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di
Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat
mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas berlebihan dan
membuat hewan ini tetap sejuk.
Ø Kadal
Kadal
bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di pasir untuk
mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada ekornya, kadal
ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan. Setelah
beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit
pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang aerodinamis, dan telapak
kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir dengan sangat cepat.
Ø
Katak Gurun
Katak
gurun, yang hidup di Australia, mirip dengan tangki air. Saat hujan, katak ini
mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air. Kemudian dia menguburkan
dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang berikutnya
turun. Bila merasa haus, hewan gurun lainnya mencari katak ini dan meminum
airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir.
3. Pengurai
Mikroorganisme yang
berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lainnya yang mati atau sampah disebut
pengurai. Sehingga ekosistem gurun pasir juga ada pengurai karena pengurai aka
menguraikan gas H₂S yang menimbulkan bau busuk , CO₂, air dan mineral -
mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas karbon dioksida hasil
pengurai dapat diserap oleh tumbuhan.
4. Detritiver
Sisa – sisa tumbuhan
dan hancuran hewan dapat berupa serpihan – serpihan kecil, remukan , da fragmen
– fragmen kecil lainya, hancuran itu disebut detrifus , hewan – hewan pemakan
detrifus disebut detrivor.
5. Predator Dan Parasit
Pada ekosistem gurun
pasir terdapat juga predator yaitu pemangsa hewan yang berfungsi sebagai
penjaga keseimbangan lingkungan. Digurun yang merupakan hewan pemangasa yaitu
srigala gurun atau makhluk yang lainnya.
2.6 Fungsi Gurun
Gurun
kadang memiliki kandungan cadangan galian berharga yang terbentuk di
lingkungan gersang atau terpapar oleh hakisan. Keringnya wilayah gurun
menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan
sejarah serta fosil.
Gurun
dapat menciptakan sistem cuaca dan iklim global, Hal ini terbukti jika tidak
ada gurun Sahara di Afrika, maka Eropa tidak akan mengalami musim panas. Jika
tidak ada gurun Gobi di Cina, tidak akan ada kawasan subur di Korea dan Amerika
Utara.
Selain
itu, Pengamatan satelit juga menunjukan terjadinya pergerakan debu gurun secara
global. Setiap tahunnya, sekitar dua milyar ton debu gurun berpindah tempat
melalui atmosfir Bumi. Misalnya saja debu pasir dari gurun Sahara di Afrika,
bergerak sampai ke kepulauan Karibia dan Amerika Selatan. Dalam waktu hanya
sepekan, debu pasir berukuran sepeseribu milimeter dari Sahara dapat mencapai
Karibia. Para ahli memperkirakan, hampir seluruh lapisan tanah subur di Karibia
berasal dari gurun Sahara. Sementara debu pasir dari gurun Gobi di Cina
bergerak sampai ke Amerika Utara dan dari kawasan Sahel di Afrika bergerak
sampai Eropa tengah. Debu pasir gurun sahara yang jatuh di kawasan hutan
Amazon, menjadi medium subur bagi tanaman efifit seperti misalnya Bromelia.
Setiap tahunnya, sekitar 17 juta ton debu pasir dari gurun Sahara jatuh di
kawasan rimba tropis Amazon di Amerika Selatan. Debu pasir gurun ini kaya akan
mineral, bahan makanan, bibit tanaman dan juga sisa bangkai binatang. Juga debu
pasir dari gurun Gobi di Cina memiliki fungsi serupa bagi flora dan fauna di
kepulauan Hawaii.
2.7
Dampak negatif Gurun bagi kehidupan
Tidak
semua debu pasir memiliki dampak positif bagi kehidupan. Hal ini terbukti pula
pada tanaman asing yang dibawa debu gurun dapat mematikan flora dan fauna
lokal. Misalnya saja kematian terumbu karang dalam skala luas di kawasan
Karibia disebabkan oleh debu gurun ini. Gene Shinn dari lembaga penelitian
geologi AS-USGS, menarik kesimpulan tsb setelah melakukan penelitian cukup
lama. USGS sudah meneliti fenomena musnahnya terumbu karang di Karibia sejak 40
tahun lalu. Yang membuat mereka heran, adalah kemusnahan terumbu karang yang
hampir bersamaan di Karibia, Barbados dan Florida.
Pakar mikrobiologi dari USGS, Dale Griffin juga melakukan penelitian bahaya debu pasir gurun itu terhadap kesehatan manusia. Disebutkannya, sejak 15 tahun terakhir ini, debu dari gurun pasir menjadi lebih berbahaya akibat aktivitas manusia. Dahulu, debu gurun hanya terdiri dari mineral, unsur makanan bagi tumbuhan, sisa bangkai binatang dan tanaman. Namun dalam dasawarsa terakhir, debu gurun juga mengandung bahan berbahaya Dioxin. Penyebabnya adalah aktivitas manusia di kawasan gurun, yang mengikuti cara hidup modern dan memproduki cukup banyak sampah plastik. Untuk memusnahkan sampah plastik ini, mereka membakarnya tanpa menyadari bahaya Dioxin yang muncul.
Pakar mikrobiologi dari USGS, Dale Griffin juga melakukan penelitian bahaya debu pasir gurun itu terhadap kesehatan manusia. Disebutkannya, sejak 15 tahun terakhir ini, debu dari gurun pasir menjadi lebih berbahaya akibat aktivitas manusia. Dahulu, debu gurun hanya terdiri dari mineral, unsur makanan bagi tumbuhan, sisa bangkai binatang dan tanaman. Namun dalam dasawarsa terakhir, debu gurun juga mengandung bahan berbahaya Dioxin. Penyebabnya adalah aktivitas manusia di kawasan gurun, yang mengikuti cara hidup modern dan memproduki cukup banyak sampah plastik. Untuk memusnahkan sampah plastik ini, mereka membakarnya tanpa menyadari bahaya Dioxin yang muncul.
2.8
Dampak jika gurun dieksploitasi
1. Pemandangan Tandus
Sepertiga permukaan bumi adalah tanah tandus yang tidak
terurus. Sebagian besar ada secara alami sejak ribuan tahun, seperti pada
formasi bebatuan di Hoggar di Aljazair ini. Namun kini akibat ulah tangan
manusia sebagian wilayah gurun seperti hutan kaktus
2. Lebih
Kering Lagi
Tandusnya
sebuah wilayah keseluruhan disebut desertifikasi dan banyak dialami wilayah
yang sudah kering sebelumnya. Seperti di Afrika, Amerika atau Asia. Ladang
gandum di Texas (AS) ini tidak berhasil mengatasi kekeringan di musim panas
2011.
Kesalahan Manusia
Ada sekitar 70.000
kilometer persegi gurun baru setiap tahunnya. Ini kira-kira sama luasnya dengan
negara Irlandia. Selain perubahan iklim, manusia turut berperan atas
pertumbuhan pesat gurun. Para pekerja ladang, seperti di Brasil, harus
menyesuaikan diri agar bisa bercocok tanam bahan pangan dalam jumlah cukup di
masa depan.
Reaksi Berantai Bagi Ekosistem
Setelah gurun
mulai terbentuk, akan terjadi reaksi berantai. Pertumbuhan tanaman terhenti,
air meghilang, tanah mengering, dan menjadi keras seperti panser, seperti di
India. Tanah yang tidak lagi subur akan sulit diselamatkan.
Dampak Meluas
Ekosistem yang
rusak memiliki dampak yang lebih luas. Kelaparan, kemiskinan, dan kekurangan
air hanyalah sebagian dari dampak kekeringan. Khususnya di Afrika Barat,
seperti di Burkina Faso, desertifikasi berdampak buruk bagi warganya.
.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai padang luas yang
tandus, atau padang pasir.gurun juga merupakan suatu daerah dimana curah
hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir
tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering, karena
klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir
seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang
dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam
hari. Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi
geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya.
Di
daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di
daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak
gurun, kaktus, dan flora lainnya.
Berdasarkan
proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem
yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun
terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama
berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan
lintang dan lokasi keberadaannya
3.2 Saran
Bagi para pembaca
terutama mahasiswa dan kalangan pelajar lainnya hendaknya banyak mengetahui
tentang ekosistem gurun karena dalam ilmu pengetahuan lingkungan, gurun juga
memiliki peran penting pada materi ini. Akan tetapi juga perlu meningkatkan
pengetahuan dalam ilmu yang lainnya sehingga kita tidak hanya mengetahui satu
pengetahuan saja. Karena sebagai mahasiswa kita harus bisa mengeksplor beragam
ilmu pengetahuan demi mengembangkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar